25 Mei 2018

Review Breastpump (Malish Celia, Spectra Q, Unimom Allegro)

Sebagai seorang ibu bekerja, kegalauan setelah cuti mulai habis dan harus segera ngantor lagi adalah memenuhi target ASI Eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. Karena itu kemarin selama cuti aku sempat galau mau beli pompa elektrik yang mana. Apalagi sekarang ini bermunculan merek-merek baru dengan tipe mutakhir yang memudahkan para ibu supaya makin bersemangat memberikan ASI buat bayinya.
Setelah kegalauan yang panjang, akhirnya kemarin sebelum cuti melahirkan habis, aku nyobain tiga pompa elektrik yang setelah saya cari tahu di internet, adalah pompa-pompa yang kemungkinan akan kubeli.Ya katanya kan pompa ASI itu cocok-cocokan, takutnya ketika terlanjur beli mahal, eh enggak cocok kan sayang. Kalau rental berasa udah yakin duluan gitu karena udah nyobain langsung.

1. Malish Celia

Pompa ini aku rental di rental pompa asi rekomendasi para busui se-DIY yaitu Ajun Breastpumprent. Tadinya mau ngerental spectra 9+ yang hits itu tapi ternyata lagi gak ready, akhirnya si Emak Ajun nyaranin si elegan Malish ini yang bisa dobel pump dan batre recharge, jadi enggak bingung nyari colokan. Eh begitu pompanya datang, daku pun bingung kenapa botolnya cuma satu? padahal kan aku pesennya dua, ternyata Emak Ajun salah kasih pompa, yang celia single. Yah daripada nunggu lagi, udahlah single juga boleh yang penting happy :D
mohon maaf gambarnya ngambil dari ig pemilik rental @ajun_breastpumprent karena yang pertama enggak sempat motret.
Pertama kali pakai pompa elektrik agak canggung gitu, suaranya aneh, tapi enggak sampe berisik. Asiknya si Celia ini enggak kerasa nariknya tiba-tiba udah penuh aja. Terdapat 9 level massage dan 9 level hisap. Pernah pake massage sampai 9 enak-enak aja, kalau hisap maksimal tahan di level 5. Modenya kita sendiri yang ganti, jadi enggak otomatis ganti. Dan si Celia ini dalam 30 menit otomatis mati.

Plus:
- bentuknya elegan (penting), warna hitam putih dengan garis ungu, mesinnya enteng, udah gitu touch screen jadi enggak perlu mencet keras.
- udah closed system, jadi ASI enggak bakal masuk ke mesin.
- batre bisa dicharge, praktis.
- silikon jadi satu sama valve, ini yang bikin pijatan celia nyaman dan ASIP mengalir lancar.
- ada konverter ke botol standar neck (aslinya wide neck)
- bisa upgrade jadi dobel pump (dengan membeli kit terpisah)

Minus
- ukuran mesin rada bulky, meskipun lebih enteng kalo dibandingin spectra 9+
- harga sparepart masih agak mahal daripada BP lainnya
- enggak ada konverter untuk jadi pompa manual

2. Spectra Q

Pompa elektrik yang diklaim sebagai pompa kecil dan ringan dari spectra. Emang bentuknya imut tipis gitu, harganya juga terjangkau untuk kategori pompa elektrik, sekitar 700-800ribuan. Sayangnya baterai yang digunakan belum recharge. Oya, pompa ini aku rental di @sewapompaasijogja yang melayani COD di wilayah Jogja, jadi lumayan praktis enggak perlu bungkus-bungkus anter biaya ongkir :D

Printilan Spectra Q
Sejujurnya pas pertama buka boxnya yang kupikirkan adalah printilannya banyak banget hahaha. Soalnya kalau spectra ini kan valve sama silikon terpisah. Pemakaian pertama aku nyobain mompa enggak pakai silikon. Soalnya berdasarkan baca-baca testimoni para pengguna, silikon spectra ini enggak terlalu nyaman dipakai, malah bikin hasil perah enggak maksimal. Dan ternyata pompa spectra menggunakan mode otomatis fase pijat-hisap gitu yang awalnya kenceng bertujuan untuk memancing LDR. Haduh, kaget pas nyobain karena enggak biasa sekenceng itu sebelumnya. Kemudian aku coba pake silikonnya kan, siapa tahu bisa lebih smooth gitu. Ternyata malah bikin meleber, hiks.
Berhubung udah disewa ya aku mencoba untuk beradaptasi dan alhamdulillah hasilnya lumayan juga setelah agak terbiasa. Ada 7 level massage maupun hisapan dan aku cuma berani di level 4 untuk keduanya.
Hasil perah dengan Spectra Q
Plus:
- harga relatif lebih murah
- bentuk simpel dan kecil
- closed system
- bisa diupgrade jadi dual pump
- merek terkenal sehingga sparepart mudah dicari dengan harga yang lebih murah
- ada konverter manualnya (dibeli terpisah)

Minus:
- printilannya banyak, jadi banyak juga yang harus dicuci
- belum recharge battery, harus dicolok atau bisa pake powerbank (tapi aku lebih mantep dicolok)
- buatku hisapannya terlalu kenceng
- bantalan silikonnya berasa kurang berguna

3. Unimom Alegro

Ini pompa terakhir yang aku sewa. Sewanya di @babyrental_jogja nama pemiliknya Mbak Santi. Tadinya mau sewa unimom forte yang ternyata berat banget, untungnya pas banget yang alegro ini habis dibalikin, cus langsung pinjem, dapat dobel pump pula hehehe.
Selama nyobain pompa ini menurutku nyaman aja aku pakai hingga level 7-8 untuk massage dan hisapnya di level 5-6. Aku pakai untuk single maupun dobel juga nyaman-nyaman aja. 

sendiri
berdua
Sayangnya printilannya lebih banyak daripada spectra Q, terus yang membuatku rada enggak sreg adalah desain corongnya berlekuk tajam yang membuatku susah membersihkan pojokan-pojokan. 
printilan unimom alegro

lekuk corong yang bikin galau
Plus:
- closed system
- harga lebih murah meskipun beli dual pump (dibeli terpisah)
- sparepart banyak yang jual
- ada konverter manualnya (dibeli terpisah)
- rechargeable battery

Minus:
- printilannya lebih banyak dari spectra Q, jadi banyak juga yang harus dicuci
- seperti spectra juga bantalan silikonnya berasa kurang berguna
- desain corong yang kurang ergonomis jadi sulit dibersihkan

Dari review di atas bisa ditebak enggak akhirnya aku beli pompa yang mana?
Jawabannya ada di postingan selanjutnya, biar panjang hehehe.
Semoga membantu ya, buibuk yang masih bingung dengan pilihan pompa ASI elektriknya.

Disclaimer: postingan ini bukan postingan berbayar, dibuat seobjektif mungkin berdasarkan pengalaman pribadi penulis yang tentunya akan berbeda dengan pengalaman orang lain meskipun menggunakan barang yang sama.


10 Apr 2018

Lika-Liku Memilih Dokter Kandungan yang Klik di Hati (part 2)

postingan ini merupakan lanjutan dari sini.

Yogyakarta

Di akhir kehamilan 36 weeks, aku mengambil cuti melahirkan dari kantor. Setelah menimbang-nimbang dua alternatif transportasi: pesawat atau kereta api, akhirnya aku dan suami memutuskan untuk menggunakan transportasi kereta api.

Pertimbangan kami karena kereta api cenderung lebih fleksibel untuk para bumil. Aturannya enggak seribet pesawat terbang dan tidak ada maksimal usia kehamilan (kalau pesawat beda-beda tiap maskapai, paling mepet pakai Garuda-34weeks) asalkan kandungan sehat (dengan surat dokter).
ketentuan bumil naik kereta
sumber twitter @KAI121
Dua hari setelah pulang ke Jogja, aku memeriksakan diri ke dokter kandungan. Aku memilih untuk periksa di RS PKU Kotagede dengan dokter Arsy. Sebelumnya memang sempat browsing-browsing dan tanya ke orang-orang untuk rekomendasi dokter kandungan di Jogja. Dan aku pengennya yang deket rumah supaya cepat sampai rumah sakit kalau kontraksi udah terasa.

Dokter Arsy orangnya lemah lembut dan selow, metodenya wait and see gitu, jadi sebagai pasien enggak terlalu cemas akan lahiran. Oya, pas di Jakarta kan aku dibilangin kalau kondisi tali pusar janin ada di bawah, tapi belum tahu ya nutupin jalan lahir atau enggak. Jujur, hal ini sempet bikin aku agak cemas. Dan alhamdulillah setelah dapet penjelasan dari dokter Arsy mengenai tali pusar yang masih normal meskipun ada di bawah, aku jadi tenang deh.

Jadi periksa kandungan di RS PKU Kotagede biaya dokternya 80.000 rupiah, kemudian biaya USG tanpa print 50.000 rupiah, ditambah pendaftaran 20.000 kalau enggak salah. Total 150.000, lumayan juga sih kalau tiap minggu keluar uang segitu, jadi pemeriksaan selanjutnya aku berniat pake BPJS aja. Untungnya seminggu sebelum pulang suami udah ngingetin untuk pindah fakes 1 di Jogja, sehingga saat nyampe Jogja BPJSku udah langsung bisa digunakan. 😊

Beberapa hari kemudian aku periksa ke puskesmas, niatnya sih untuk cari rujukan biar bisa periksa langsung ke RS. tetapi rupanya enggak boleh selama kehamilan masih normal. Jadi dua kali periksa di puskesmas. Pemeriksaan yang kedua bu bidan bilang kalau janinku kecil untuk usia kandungan yang udah 38 weeks, kemudian beliau memberikan surat rujukan ke RS PKU Kotagede. Hari itu Selasa siang ya, saking cemas dan waswas, enggak sabar nunggu besok pagi untuk cek kandungan, maka Selasa malam setelah siangnya dibilang ukuran anak bayi di perut kecil, aku langsung periksa ke RS Bhakti Ibu yang ada di Golo. Kebetulan malam itu diperiksa oleh Prof. Anwar. Menenangkan banget diperiksa sama beliau, enggak ada masalah kata beliau, insya Allah bisa lahir normal. Waktu itu aku merasa plong, lega gitu setelah tadinya panik dan cemas.

Jadi setelah malamnya pulang, enggak bisa tidur sampai tengah malam. Mungkin terlalu excited dan bersyukur enggak kenapa-kenapa. Yak, jam 2 pagi merasa ada yang aneh, basah gitu. Curiga kalau itu yang namanya ketuban, akhirnya aku browsing di internet, baca buku KIA pink, dan whatssap suami. setelah agak yakin kalau itu air ketuban yang merembes, aku membangunkan orangtuaku untuk dianterin ke RS terdekat, RS PKU Kotagede.

Dua puluh jam selanjutnya adalah perjuangan melahirkan yang tidak terlupakan meskipun sudah agak lupa bagaimana rasanya 😋
Oya, saat akan melahirkan, aku ditanya oleh perawat di sana, mau melahirkan dengan dokter Arsy (dokter yang udah periksa aku sebelumnya) atau dokter mana pun yang stand by. Waktu itu aku memilih dokter Arsy dengan pertimbangan beliau sudah pernah periksa aku sebelumnya, jadi lebih terinformasi gitu. Alhamdulillah, aku bisa lahiran dengan normal sesuai harapanku saat hamil, meskipun dengan banyak drama.

Jadi kesimpulannya, selama di Jogja aku enggak banyak melakukan safari dokter karena keterbatasan waktu. Namun untuk bagaimana cara melahirkan, dimana tempatnya, dan siapa dokter maupun bidan yang akan membantumu melahirkan, sebaiknya sudah dicari tahu sebelumnya sehingga calon ibu bisa lebih tenang saat menghadapi persalinan.

Happy Mom, happy baby, happy family!

6 Mar 2018

Lika-Liku Memilih Dokter Kandungan yang Klik di Hati (part 1)

Jakarta

Berhubung kehamilanku udah selesai dengan alhamdulillah lancar, aku mau cerita tentang pengalaman memilih dokter kandungan pas hamil dulu. Sedikit review beberapa dokter yang pernah aku kunjungi, siapa tahu ada yang lagi galau milih dokter juga bisa sedikit tercerahkan 😉
Saat tahu aku hamil dari bukti dua buah testpack *skip dulu drama awal kehamilannya*. Sebenarnya aku masih ragu, ini bener gak sih baca testpacknya? Suami kemudian nyuruh ke dokter aja gih, buat kejelasannya.
Hasil gambar untuk positif hamil
Positif!
Gambar dari Tribunnews.com
Sedihnya suami kerja juga di hari Sabtu, jadi dengan memberanikan diri dan isi dompet, berangkatlah aku sendiri ke RS Evasari untuk menerima kejelasan. Waktu itu aku memilih dokter siapa aja deh, asal perempuan. 
Kebetulan yang praktek hari itu dokter kandungannya laki-laki semua, ada satu dokter perempuan, tapi nunggu dulu ditelepon. Pelayanan di RS Evasari bagus sih, meskipun pasien cuma satu tapi kalau memang harus sama dokter yang bersangkutan langsung diteleponin (meskipun nunggunya lama). Satu jam kemudian akhirnya aku diperiksa oleh dokter Nana. Ditanyain keluhannya apa, kubilang testpack positif jadi mau cek kandungannya betulan apa enggak. Di USG transvaginal karena kalau dari perut masih terlalu kecil dan belum bisa dilihat. beliau agak irit ngomong ya, jadi harus banyak tanya supaya dijelasin. Di akhir USG aku nanya, "Saya beneran hamil, dok?"
Sambil nulis rekam medis, dokter Nana menjawab, "Iya, selamat ya." Kemudian memberikan penjelasan kalau janinnya tunggal, ada denyut jantungnya, usia kehamilan 4 minggu dihitung dari haid terakhir, dan memberikan resep vitamin dan obat penguat kandungan karena aku bilang mau mudik naik kereta api (waktu itu tengah bulan puasa kayaknya). Dan waktu bayar di kasir, jreng-jreng-jreng! Habis ratusan ribu rupiah 😭
Setelah mengetahui besaran biaya kontrol kehamilan yang enggak murah dan sebagai peserta BPJS yang upahnya selalu dipotong tiap bulan, aku memutuskan untuk bikin rujukan dong hihihi.
Rumah sakit yang kupilih saat itu adalah RSUK Cempaka Putih yang lokasinya di belakang Pasar Rawasari dan aksesnya gampang dari kontrakan maupun dari kantor (sekali ngangkot).

Ternyata di RS inilah aku menemukan dokter yang klik denganku hehehe. Jadi di tiap jadwalnya, dokter Yuanita ini membatasi hanya sekitar 13 pasien di hari Selasa-Kamis dan 10 pasien di hari Sabtu. Dan berhubung pasiennya membludak, jadi antrian ke poli obgyn selalu udah habis meskipun baru jam 6 pagi! Bzzzt pikirku.
NB: belakangan RS ini membuat sistem antrian by appoinment via whatsapp, sehingga pasien tidak perlu mengantri sehabis subuh lagi ✌
Di awal periksa, aku diberi buku pink KIA oleh bidan. Buku pink tersebut digunakan selama kehamilan hingga anak lahir dan berusia 5 tahun. Kebayang gak sih, pentingnya buku ini dan keharusan untuk menyimpan dengan baik supaya tetap awet? Kemudian dicek tensi sambil diwawancara sebentar sama Bu Bidan yang ngisi borang data.

Buku wajib bumil dan busui
Gambar dari koleksi pribadi

Masuk ruang periksa, sama sih di USG dalam. Tapi dokter Yuanita ini jelasinnya detil, macam ini kantong rahimnya, ini denyut jantungnya, kemudian dilihat juga ada kista atau tidak, karena nanti perlu pemeriksaan lebih lanjut jika ditemukan kista. Beliau jelasinnya sambil nunjukin gambar yang ada di layar USG itu, jadi kita bener-bener tahu. Kemudian aku juga disuruh cek lab untuk pemeriksaan darah dan urin lengkap.

Setelah beberapa kali periksa sama dokter Yuanita sebenarnya aku masih traveling ke beberapa dokter lagi buat memastikan kenyamanan tadi. Ditambah dulunya antrian di RS yang harus subuh-subuh dan sering kehabisan antrian itu bikin males.

Beberapa kriteriaku dalam memilih dokter kandungan adalah:

  1. Dokter perempuan
  2. Enak ditanya-tanya
  3. Pemeriksaan menyeluruh
  4. Menjelaskan dengan detail dan mudah dimengerti
Itu kriteria versiku lho, karena aku nyamannya begitu. Kalau ada yang berbeda kriteria ya monggo, boleh-boleh aja.

Beberapa dokter yang sempet aku temuin:
- Seorang dokter senior di RS swasta
yang langsung bilang kalau tali pusernya ada di bawah dan lahirnya harus disesar. Wait, aku baru sekali ke dokter ini dan dia langsung nge-judge kayak gitu tanpa mempertimbangkan, misalnya dilihat dulu perkembangannya. 
- Dokter yang agak senior
Sebenarnya enak-enak aja sih, sama dokter ini. Cuma irit bicara jadi agak sungkan gitu juga mau nanya. Terus periksanya sebentar dan seperlunya aja. Hmmm.
- Dokter kandungan di RSUK juga
Karena udah waktunya kontrol dan kehabisan antrian. Sebenarnya dokternya enak juga kok untuk ditanya-tanya. Dan kebetulan jadwalnya lebih fleksibel, jadi waktu itu aku pertama kali periksa kandungan ditemenin suami 😂. Namun berhubung dari awal udah sama dokter Yuanita, jadi balik lagi deh periksa sama beliau.

aku (36w) dan dokter Yuanita
Foto tersebut diambil pas periksa terakhirku di Jakarta, sebelum pulang ke Jogja untuk lahiran. Sebetulnya agak malu juga minta foto hehehe. Mana muka kucel no make up no make up ini mah.

Bersambung di Part 2 (Yogyakarta)

1 Des 2017

Nikah itu Enak, Yakin?

Kalau kamu sering denger kalimat yang dilontarkan orang-orang yang udah nikah biasanya pada bilang: Nikah itu enggak enak, serius deh, tapi... enak banget!
Enggak salah sih bilang kayak gitu, tapi enggak 100% bener juga lho. Apalagi jika kalimat tersebut ditujukan pada para single yang masih galau belum ketemu jodoh tapi ngebet kawin. Mungkin maksudnya baik ya, supaya yang udah punya calon disegerakan menikah. Tetapi emang pada suka lebay gitu bilangnya. Padahal sebenarnya #nikahitu enggak seenak yang mereka katakan.
Serius.
Menurutku, berdasarkan perjalanan pernikahan kami yang belum setahun ini, bisa disimpulkan bahwa butuh tiga fase mendasar sebelum kamu benar-benar bisa memahami pasanganmu dan bertahan dalam sebuah ikatan pernikahan.

Fase penganten baru


Ini mungkin menjadi fase paling indah yang paling sering diceritakan orang. Fase ini adalah semua yang serba pertama. Pertama kali bisa 24 jam bareng-bareng terus, enggak usah ada yang pamit pulang ke rumah masing-masing sebelum disindir tetangga, toh si dia sekarang adalah rumah bagimu (uhuk uhuk). Bisa peluk-pelukan di depan orangtua tanpa takut ditegur, bisa enak-enak berduaan tanpa takut berbuat zina, karena yang tadinya dosa berganti menjadi pahala. 😋

Fase keterbukaan

Yup, fase ini datang setelah honeymoon berakhir. Cuti nikah yang cuma beberapa hari itu lewat sekelebat dan penganten baru harus siap menghadapi kekecewaan karena si dia tidak sesempurna yang diimpikan. Pasangan yang tadinya jaim mulai menunjukkan sifat aslinya.
Pertengkaran-pertengkaran kecil akan mewarnai kehidupan rumah tangga kalian karena hal yang sepele. Jangan dibayangkan kalau pertengkaran itu hanya disebaban oleh hal-hal besar seperti orang ketiga (aduh, jangan sampai deh), mertua/ortu yang terlalu ikut campur trus pasangan ngerasa enggak nyaman, pasangan punya banyak hutang tapi enggak pernah bilang. Bukan itu semua! Pertengkaran yang terjadi di fase ini kebanyakan karena hal-hal semacam:
1. Bangun tidur enggak beresin tempat tidur
2. Naruh handuk sembarangan
3. Habis dari kamar mandi enggak keset dulu
4. dll
Sepele banget kan sebenarnya? tetapi kalau hal-hal tersebut terjadi setiap hari pasti tetep ada yang namanya dongkol dan kesel. Yah, secara kalian tinggal di satu rumah dan tiap hari ketemu. Enggak nakut-nakutin tapi justru dari kejadian-kejadian sepele semacam itulah timbul pertengkaran-pertengakaran kecil.
Dan jika masalah sepele ini enggak diselesaikan secepatnya bisa lho, kejengkelan pasangan memuncak dan jadi masalah besar.

Fase kompromi

Jadi kalau udah mulai galau, kenapa sih dulu aku milih nikah sama dia, bukan sama yang lain? Hiks. Ingat-ingat dong alasan menerima lamarannya dulu. Ingat-ingat dong hal baik apa yang dimilikinya semenjak kalian menikah yang membuat kamu bersyukur.
Di fase ini aku pun berdoa dan mulai berkomunikasi dua arah. Bener-bener dua arah ya, bukan yang satu pake nada tinggi yang lain cuek main ponsel. Katakan apa yang tidak suka dari pasangan dan minta supaya dia tidak melakukannya. Begitupun jika pasangan mengatakan hal yang tidak disuka, jangan keburu marah. 

Pernikahan harmonis bukan tentang bagaimana supaya tetap cinta, namun berawal dari keikhlasan untuk mau berkompromi dengan kekurangan pasangan.

Memang ada hal-hal yang masih bisa diperbaiki supaya sama-sama senang. Namun adakalanya beberapa hal terpaksa harus kita terima, tanpa bisa diubah atau mungkin butuh waktu yang lama untuk mengubahnya. Yakin enggak masih bisa menerima pasangan dengan kekurangan seperti itu?

Kalau sudah bisa melewati tiga fase tersebut dengan selamat. Di mana suami-istri masih bisa happy, tertawa, bertengkar, nangis, kemudian baikan lagi dan happy lagi. Dan yang terpenting kamu tidak merasa tertekan melalui hari-hari bersamanya. Selamat! Insya Allah walau nantinya akan ada badai yang lebih besar, pernikahanmu akan tetap bahagia karena kalian punya keikhlasan untuk tetap saling menerima.

21 Mar 2017

Tentang Skoliosis, Apa dan Bagaimana?

Skoliosis? Apa yang pertama kali terlintas di benakmu saat mendengar kata Skoliosis?



Apa yang pertama kali terlintas di benakmu saat mendengar kata skoliosis? Mungkin beberapa orang pernah mendengarnya di buku pelajaran sekolah mengenai penyakit yang disebabkan oleh kesalahan posisi duduk. Tapi benarkah begitu?
Skoliosis adalah sebuah kondisi dimana tulang belakang bengkok atau melengkung yang tidak lurus sejajar seperti halnya kondisi normal. Tulang belakang yang semestinya membentuk huruf I, karena skoliosis bisa menyerupai huruf S atau C.

Apa Penyebab Skoliosis?

kondisi tulang skoliosis dilansir dari wikipedia.co.id
Kebanyakan skoliosis diketahui ketika remaja, hal ini karena kondisi fisik sedang mengalami perkembangan yang pesat ketika memasuki usia puber.
Kelainan ini mayoritas diderita oleh perempuan daripada laki-laki. 75% penyebab skoliosis merupakan Skoliosis idiopatik, yang artinya tidak diketahui penyebabnya.
Pertama kali dinyatakan mengalami skoliosis membuat saya terhenyak. Usia saya sudah tidak remaja, bahkan sudah di atas 20 tahun. Saya bahkan mengetahui hal itu setelah menjalani medical check up untuk kepentingan pekerjaan. Syukurlah pekerjaan saya tidak mensyaratkan bebas Skoliosis. Jujur waktu itu saya takut sekali, apalagi setelah browsing mengenai penyakit ini, informasi yang muncul seringkali mengerikan. 

Apakah Skoliosis berbahaya?

Skoliosis berbahaya jika itu sudah mengganggu kinerja organ vital dalam tubuh. pada beberapa kasus, derajat kemiringan skoliosis sudah parah sehingga mengganggu kinerja jantung atau paru-paru. Hal itu sebenarnya yang berbahaya. Derajat kemiringan yang tinggi juga mempengaruhi penampilan karena sangat terlihat pada physical appereance kita. Beberapa kondisi Skoliosis demikian terlihat sehingga salah satu bahu lebih tinggi yang juga diikuti tinggi kaki tidak sejajar yang menyebabkan penderita skoliosis harus menggunakan sepatu khusus. Skoliosis juga dapat menyebabkan nyeri punggung, meski tidak semua penderita Skoliosis mengalami hal tersebut.

Tanda-Tanda Penderita Skoliosis

Tanda-tanda penderita Skoliosis dapat diketahui dari penampilan fisik seperti, sebagai berikut:
  1. Salah satu pinggul tampak lebih menonjol.
  2. Penderita Skoliosis mungkin condong ke satu sisi.
  3. Salah satu bahu lebih tinggi dari bahu lainnya.
  4. Jika melakukan posisi rukuk, akan terlihat salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol.
Jika memiliki ciri tersebut sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk dilakukan foto rontgen. Semakin dini hal tersebut diketahui, semakin besar kesempatan untuk sembuh. Skoliosis yang terjadi di usia anak-anak, lebih mudah untukdikontrol dengan terapi serta melalui penggunaan brace atau korset. Apabila kondisi Skoliosis sudah terlalu parah hanya dapat disembuhkan melalui operasi dengan biaya dan risiko yang besar.
macam-macam brace skoliosis sumber: www.allyainnaz.net
Setelah berkonsultasi pada dokter, saya diminta untuk melakukan terapi rutin yang terdiri dari penyinaran tulang, penarikan, dan terapi listrik. saya juga diminta mengenakan korset selama 23 jam setiap harinya. Terapi yang diberikan kebanyakan berfungsi sebagai penghilang rasa nyeri yang disebabkan oleh Skoliosis. Sepanjang yang saya alami, saya tidak pernah merasakan nyeri tulang belakang, sehingga saya tidak terlalu merasakan perbedaan signifikan setelah terapi. Untuk penggunaan korset dimaksudkan supaya derajat kemiringan tidak bertambah. Berdasarkan yang saya baca, derajat kemiringan mencapai maksimal jika pertumbuhan sudah terhenti alias tidak pada usia puber lagi. Padahal saya baru mengetahui kondisi Skoliosis ketika dewasa. Tetapi saya tetap mengenakan korset sesering mungkin sebagai upaya pencegahan. Terapi lain yang saya jalani adalah olahraga berenang dan yoga atas rekomendasi dokter yang menangani.
Terapi berenang untuk penyembuhan skoliosis sumber: duniafitnes.com
Pernah saya merasa bahwa saya tidak akan sembuh, sarena saya baru mengetahui kondisi ini setelah saya dewasa. Namun dukungan keluarga membuat saya berhenti berpikir buruk, meskipun saya memang harus menjalani kondisi Skoliosis ini seumur hidup say, hal itu tidak akan menjadi penghalang bagi diri saya mencapai banyak hal yang saya inginkan. Justru dengan Skoliosis yang saya derita, saya mendapat banyak manfaat, salah satunya kini saya sudah pandai berenang. Selain itu saya menjadi peduli terhadap kesehatan daripada sebelumnya.
Saya pun sempat iseng menemukan beberapa selebriti terkenal seperti Shailene Woodley, Usain Bolt, dan Raisa yang juga mengalami kondisi Skoliosis, namun mereka tetap menikmati pekerjaannya dan menghasilkan karya luar biasa.
Seperti lirik lagu dari Pink yang saya ubah suka-suka, we're not broken just bend and we can learn to shine again.

artikel ini dapat dibaca di sini.


1 Des 2016

Jangan Berburuk Sangka Dulu, Inilah 5 Hal Tentang Cek Kesehatan yang Kamu Wajib Tahu

A healthy outside starts from the inside - Robert Urich
 RulaWoman mendadak harus melakukan medical check up atau cek kesehatan?
Sebagian dari kamu mungkin enggan melakukannya karena takut hasilnya jelek. Atau, lebih parahnya lagi, kamu berpikir kalau medical Chack up itu mahal dan hanya akan membuang-buang uang saja. Padahal cek kesehatan itu penting lho, RulaWoman!
Medical check up itu nggak hanya untuk mengetahui potensi penyakit yang bisa kamu derita, tapi bisa membuat kamu lebih paham akan kondisi fisik kamu dan kemampuan fisik kamu sebenarnya. Sehingga sebelum penyakit itu menyerang kamu punya persiapan untuk pencegahannya. Jangan-jangan ternyata kamu sudah menderita kondisi medis tertentu yang tidak kamu sadari! Waduh!
Jadi sebenarnya apa sajakah yang kamu akan lakui di medical check up? Apa saja sih, yang harus di cek? Nah, berikut 5 pemeriksaan yang dilakukan saat cek kesehatan.


1. Pemeriksaan cek tekanan darah dan permukaan fisik
sumber: hadimedicalclinic.org
Tekanan darah diperiksa untuk mengetahui apakah kamu normal, hipertensi (darah tinggi), atau hipotensi (darah rendah), bahkan kolesterol, kadar trigiserit lain yang berguna sebagai indikator awal suatu kemungkinan kesakitan. Permukaan Fisik berarti pengukuran berat badan dan tinggi badan. Kedua tes ini sebagai tes awal untuk mengetahui kecenderungan kondisi kesehatanmu, RulaWoman.
2. Cek kesehatan jantung sedari dini
sumber: standardmedia.co.ke

Kebanyakan laboratorium menggunakan alat EKG (Elektrokardiografi) atau dikenal dengan rekam jantung. Tes dilakukan untuk mengetahui aktivitas listrik jantung. Sehingga dokter dapat mendeteksi adanya detak jantung yang tidak normal atau tekanan darah yang tersumbat.
Dan kalau kamu mengadakan pemeriksaan lebih jauh, bisa jadi ada tes nafas di mana kamu harus berlari untuk mengetahui kapasitas jantung kamu.
3. Pemeriksaan rontgen dengan sinar X
Biasanya rontgen dilakukan di ruangan tersendiri yang disebut ruang radiologi. Kamu akan diminta untuk menanggalkan baju yang kamu pakai dan menggantinya dengan baju khusus untuk rontgen. Kamu akan difoto menggunakan sinar X untuk mengetahui kondisi paru-paru dan tulang pada bagian dada. Atau bagian lain yang diperlukan, sesuai dengan jenis Medical check up pilihan kamu.
4. Pemeriksaan darah lengkap atau tes hematologi
Ini adalah tahap cek kesehatan yang memungkinkan kamu untuk bertemu dengan jarum suntik. Tenang saja, RulaWoman, kamu nggak akan sampai lemes kok, karena darah yang diambil hanya sedikit. Tes ini memang tidak dapat langsung mendeteksi suatu penyakit. Namun hasil tes dapat membantu dokter untuk mengetahui diagnosa beberapa penyakit seperti anemia, infeksi, dan masalah kesehatan. Tes ini juga dapat menunjukkan adanya kanker darah.
5. Pemeriksaan urin
Kamu diminta untuk buang air kecil di dalam suatu wadah, biasanya berupa wadah plastik kecil berbentuk tabung. Tidak perlu malu atau sungkan ya, RulaWoman, karena ini demi kesehatan kamu. Tes ini berguna untuk mengetahui kemungkinan infeksi yang terjadi pada bagian sistem kemih, mengecek kondisi penyakit ginjal dan hati, dan juga bisa dilakukan untuk mengetahui kadar gula dalam urin. Tes urin biasanya juga digunakan untuk uji kehamilan, narkoba, dan doping.
supaya kamu bisa beraktivitas seperti ini fisikmu harus sehat RulaWoman!
Nah setelah semua tes kamu lakukan, dokter akan melakukan wawancara terkait riwayat kesehatanmu untuk dicocokkan dengan hasil tesnya. Jangan khawatir RulaWoman, karena semua rekamedis bersifat rahasia, sehingga hanya kamu dan dokter tersebut yang mengetahui riwayat kesehatanmu.
Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati, dan tentu saja lebih murah juga. Jadi daripada menghabiskan banyak uang untuk menyembuhkan penyakit yang terlambat kamu ketahui, bukankah lebih baik mengeluarkan beberapa rupiah untuk cek kesehatan di awal supaya kamu bisa mencegah kemungkinan penyakit yang bisa timbul?
Jaga kesehatanmu sedari sekarang! Lagipula kalau kamu sakit, aktivitas penting kamu jadi terbatas bukan?
artikel ini juga bisa dibaca di sini. 

Pengalaman Operasi FAM di Jakarta

 FAM (Fibroadenoma mammae) FAM merupakan tumor jinak yang bisa terjadi pada wanita usia subur (belasan hingga 30an). Ciri-cirinya adalah ber...