3 Apr 2013

Manajemen Ide

sepertinya memang terlalu lama berselang sejak saya menuliskan materi bercerita #1 dan belom dilanjut lagi. okay materi bercerita #2 disampaikan oleh Mas Arief Budiman. tema materi #2 ini adalah tentang manajemen ide.
menulis adalah suatu pekerjaan yang banyak melibatkan hati. "Mulailah setiap tulisan dengan hati, logika dan teknik akan mengikuti," begitu kata beliau.
jadi sebenarnya materi yang disampaikan oleh mas Arief ini sangat luas, sehingga kalau saya nulisnya mbleber2 ya soalnya memang seperti itu isi materinya. hehehe.
setiap tulisan tidak boleh berhenti hanya sebagai tulisan, karena tulisan sesungguhnya adalah cermin bening kehidupan. maksudnya ialah saat kita punya pendapat maupun gagasan tentang sesuatu hal, jangan hanya berhenti sebagai tulisan saja, wujudkan hal itu sebagai suatu tindakan yang nyata. sebab dari tulisan kita bisa mendapat pencerahan dan dengan tulisan pula kita juga dapat memberikan pencerahan. dengan menulis gagasan kita akan terus hidup, dibaca satu orang dan orang lainnya, mungkin itulah yang dimaksud sebagai cermin kehidupan, karena apapun yang kita tulis kan berdasarkan apa yang sudah kita lihat/dengar/alami.
lalu darimana ya, kita bisa dapat ide untuk menulis? jawabannya bisa dari mana saja. salah satu sumber tulisan yang otentik adalah berdasarkan pengalaman sendiri, sebab hal itu akan sangat melekat pada diri kita, menceritakan pengalaman sendiri tentu akan lebih mendalam daripada menceritakan pengalaman orang lain bukan?
ide juga bisa digali dari membaca buku dan menonton film. loh, ntar nyontek dong? enggak bukan begitu, hanya saja di dunia ini tidak ada ide yang benar-benar baru, semua ide yang ada toh hanyalah ide lama yang didaur ulang dan mengalami tambal sulam di sana-sini. tetapi bukan berarti ide recycle boleh seenaknya saja, bisa jadi ide lama yang dikemas dengan apik akan menghasilkan suatu keluaran yang dahsyat.
lalu bagaimana kalau dalam satu waktu kita diberi pencerahan mendapat sekumpulan ide? kan tidak bisa langsung mengeksekusi semuanya sekaligus? yap bener banget. kita harus tega untuk mengambil salah satu yang paling mungkin dikerjakan saat itu dan tetap menyimpan ide-ide lainnya dalam catatan, siapa tahu beberapa waktu kemudian ide simpanan itu bisa diwujudkan juga.
ohya, gimana dengan mengatasi moody? gampang saja. paksa dirimu mengerjakan. jangan terpaku dengan kemoodyan karena mood hanyalah alasan kemalasan. menurut mas arief nih, refreshing saat tugas menggila justru malah menunda selesainya pekerjaan, bukan sebagai jeda. jadi sekali lagi, kita itu harus dipaksa mengatasi kemalasan.
okay, segini aja materi manajemen ide. masih absurd? bisa tanya2 langsung ke mas Arief Budiman.

Pengalaman Operasi FAM di Jakarta

 FAM (Fibroadenoma mammae) FAM merupakan tumor jinak yang bisa terjadi pada wanita usia subur (belasan hingga 30an). Ciri-cirinya adalah ber...