Halohai,
sapaan setelah lebaran ini. Kemarin lagi iseng nonton
sinetron favorit emak, sinetron abege yang tayang stripping tiap malem di s*tv. Ceritanya si tokoh utama keluarganya
lagi bangkrut lalu kerja jadi pembantu rumah tangga di rumah pacarnya. Terus
ketahuan sama cewek jahat yang sirik sama dia, lalu dijadiin bulan-bulanan di
kampus. Si cewek jahat bilang kalau profesi pembantu rumah tangga itu sama aja
kayak babu, profesi hina dina. Fyuh. Mungkin di dunia nyata ada juga ya orang
kayak gitu, ngerasa udah banyak duit, lantas merasa pekerjaan tertentu yang
menghasilkan duit di bawah dia itu pekerjaan yang bukan apa-apa. misalnya
pembantu rumah tangga, petugas kebersihan, atau pelayan restoran/toko yang pekerjaannya
dipandang sebelah mata. Padahal di jaman modern ini, sebenarnya udah enggak ada
lagi gitu ya, istilah babu dan majikan. Di jaman modern semua profesi punya
peran yang sama, yang ada hanyalah hubungan timbal balik alias simbiosis
mutualisme. Enggak ada istilahnya pembantu rumah tangga harus tunduk sama
majikan. Karena pembantu rumah tangga menyediakan jasa, dan majikan adalah
konsumen yang menggunakan jasa itu. jadi misalnya ada orang butuh tenaga buat
berberes rumah, nyapu, cuci piring dll. lalu ada yang bersedia memenuhi
pekerjaan tersebut kemudian mereka deal. Misalnya ada yang kurang beres,
konsumen atau majikan boleh saja protes dan kemudian penyedia jasa, alias
pembantu memperbaiki kesalahannya. Tetapi enggak lantas si majikan
teriak-teriak, menghina dan merasa dirinya lebih bermartabat daripada
pembantunya. Sudah selayaknya tiap orang saling menghargai sesamanya. Semua
profesi itu sederajat, enggak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, karena
semua dikerjakan dengan penuh dedikasi terhadap pekerjaannya. Hari gini merasa
sudah tinggi hanya karena profesi? Cek dulu attitudemu.
Karena terkadang kita sering enggak sadar dan menilai diri terlalu tinggi.
4 Agu 2014
9 Mei 2014
sepotong senja dari pakpak bharat *)
adalah sepotong foto yang kukirimkan padamu beberapa waktu yang lalu.
senja berwarna ungu dengan semburat oranye kemerahan, seakan-akan sang khalik sedang ingin melukis langit, menumpahkan segenggam cat merah ungunya untuk menjadikan warna langit sore itu menjadi begitu menakjubkan.
sore itu istimewa, pun senja yang menghiasinya. mungkin sebab itu, kukirimkan sepotong senja itu padamu, senja berbayang-bayang pohon kelapa di belakang pondokanku. mungkin sejak saat itu, mungkin sebelumnya, mungkin sesudahnya, mungkin entah kapan, tiba-tiba saja kamu pun menjadi teramat istimewa buatku.
*) judul cerpen Seno Gumiro A. "Sepotong Senja untuk Pacarku"
23 Des 2013
bahagia dalam kesederhanaan
hari
Selasa tgl lapan, aku dan kak eci mengunjungi Desa Mahala bersama Kak
Juliana. Desa Mahala adalah desa terjauh di kecamatan Tinada. desa
paling pelosok di daerah yang sudah pelosok kalo aku yang disuruh bilang.
kami bonceng tiga tanpa helm di kepala dengan jalanan menikung naik dan
turun. melewati ladang, kebun, jembatan, hingga batas kecamatan. jangankan
indomar*t, warung kelontong pun tidak kami temui di desa itu.
kami
berhenti di depan rumah papan mungil yang ditinggali oleh Pak Sahdin Solin
dan keluarganya. kehangatan keluarga itu menyambut kedatangan Kak Juli (dan semoga juga kami). ada Pak Solin, Bu Solin, anak-anaknya,
menantunya, cucu-cucunya yg msh balita, Kak Juli, saya dan Kak Eci. kami
berbincang agak lama ditemani kopi Pakpak yg menghangat. meskipun masih
roaming dengan bahasa setempat, saya ikutan senyum
dan ketawa saja tanpa mengerti artinya. mungkin benar apa yg pernah Kak
Juli katakan di perjalanan tadi, kita tidak bisa membuat penilaian tentang
seseorang dari pnampilan atau tempat tinggalnya saja. rumah papan mungil
berbatasan dgn jurang dan lereng perbukitan yg curam. toh, rezeki memang
sudah ada yang mengatur, toh rezeki memang punya tempat yg luas bagi mereka
yg mau berusaha. dengan kesederhanaan beliau, Pak Solin memiliki
8 hektar ladang gambir produktif. nyatanya kebahagiaan tidak bisa diukur
hanya dgn rumah besar dan akses terhadap kebutuhan yang demikian mudah.
mungkin bagi Pak Solin, seperti sebagian besar penduduk di sini, di
Mahala, bahwa kesederhanaan adalah cara paling simpel untuk berbahagia.

rumah papan yang banyak ditemui di sana
Fyi, kak Juli adalah penyuluh Balai Pertanian kecamatan

22 Des 2013
doorprize dan takdir tuhan
hari
jumat tanggal empat kami diundang Pak M***k dari kasi pemuda daerah setempat, untuk ikut senam pagi bersama dan upacara peringatan HAORNAS. kami sudah berharap dapat tivi, atau paling tidak magic com. namun
ternyata, di antara 10 anak PSP3 yg ikut, cuma Ani yg dapat doorprize,
sesuai doaku, dia dpt payung. karena bulan ini sudah masuk musim hujan
dan tak seorang pun dari kami yg memiliki payung. tapi doaku yg lain,
supaya dapat tivi tabung 21" belum bisa dikabulkan. kupikir tuhan selalu
tahu, apa yg benar-benar dibutuhkan oleh hambanya.
mungkin saat ini kami
memang tidak begitu membutuhkan tivi.
*hari-hari tanpa tivi di pelosok sumatera bagian utara
22 Agu 2013
Jelajah Batu
Kami tiba di jatimpark 2 pada pukul 15.30. ternyata Jatimpark 2 atau Batu Secret Zoo itu bagus banget. Denger-denger juga merupakan satu-satunya kebun
binatang di Indonesia yang dapat sertifikat internasional. oke deh, emang harga
berbanding lurus dengan kualitas. Begitu turun dari kereta mini, kami langsung
disambut dengan bangunan tinggi ala-ala gedung mahkamah agung RI atau
gedung Lincoln Memorial yang ada di amrik, ternyata itu adalah museum satwa. Di dalamnya ada replika fosil gajah
purba alias mammoth dan dinosaurus yang menjadi ikon museum tersebut, sayangnya kami tidak sempat
masuk karena jam main kami yang terbatas. Ngomong-ngomong museum itu juga dipakai
syuting oleh salah satu merk susu balita lho (setelah memperhatikan iklan
d*ncow).

Pintu masuk batu secret zoo ini satu kompleks dengan hotel yang dinamai pohon inn. Lucu gitu kalo
dilihat dari luar, berbentuk batang pohon raksasa, yang ternyata adalah hotel.
Kami masuk dengan tiket terusan dan mengenakan jas hujan (gerimis bok).
Enggak banyak yang bisa saya ceritakan di sini, lelah
dan senang berbaur menjadi satu, enggak ngerti deh namanya apa. cukuplah gambar
mewakili jutaan kalimat yang ingin saya tulis.
Jam menunjukkan pukul
16.30. cuaca yang mendung dan gerimis sempat bikin kami mengira saat itu sudah mau maghrib.
Takut ketinggalan angkot menuju terminal, kami cus deh dari situ, bubye Batu,
see u next time. kapan-kapan lah kami mampir ke museum satwa :D
24 Jun 2013
Trip to Malang #1
Akhirnya, setelah menunggu dua tahun lamanya,
keinginan saya untuk merasakan udara Bromo terwujud. Alhamdulillah.
Hal ini bermula ketika saya dan dua teman saya, sebut
saja akhir dan woro, sedang bosan dan ingin jalan-jalan. Kayaknya itu hari
senin atau selasa gitu, saya habis disms nurani, katanya dia lagi di malang dan
mengajak kami untuk main ke sana. Berhubung bulan lalu saya dan woro udah
jalan-jalan di dalam kota, kami membuat agenda untuk luar kota. awalnya sih
kami mau ke solo, tapi saya enggak terlalu suka solo, soalnya udah pernah ke
sana dan transportasinya enggak terlalu fleksibel. Tiba-tiba tercetuslah ide
lama itu, ke Bromo. Maka kami searching transportasi dan bermacam biaya untuk
ke sana, dan memutuskan untuk berangkat hari Jumat lalu pulang minggu malam,
sehingga tiba kembali di jogja senin pagi.
Ternyata keesokan harinya saya dapat kabar, ada tes
di hari senin, pagi pula. Walhasil saya bingung. Menunda keberangkatan mungkin
seminggu lagi. saya tanya ke akhir dan woro dan akhirnya kami memutuskan untuk
memajukan saja jadwal keberangkatan, karena kalau dimundurkan kemungkinan
batalnya akan lebih besar.
Berbekal petunjuk dari Yusna dan Fitri, teman saya
yang sedang di Malang, kami membuat jadwal dan rancangan biaya serta
transportasi ke sana. Hari kamis sore, saya ke kos woro untuk menitipkan bawaan
saya, satu ransel besar berisi keperluan untuk tiga hari. Kemudian malamnya
kami berangkat bareng dari kos woro menuju stasiun tugu. Ohya, kami memakai
angkutan kereta api Malioboro ekspress, 80000 kelas bisnis untuk jogja-malang.
Kereta api berangkat pukul 22.15 dari stasiun tugu. Di dalam kereta saya duduk
di sebelah mas-mas yang baru pulang wawancara kerja, kursinya enggak nyaman,
bikin saya susah tidur.
Kami tiba di stasiun Malang baru pukul 05.30 lebih
cepat beberapa menit dari jadwal. Turun dari kereta, kami mencari mushola untuk
sholat subuh dan cuci muka. Beberapa saat kemudian matahari terbit, kami masih
stay di musola berhubung masih ngantuk karena enggak bisa tidur malemnya. Eh,
ternyata ada larangan tidur-tiduran di dalam mushola, yasudah deh, saya tiduran
sambil duduk. Berhubung matahari sudah naik sepenggalah dan kami masih di
musola, kami sholat dhuha dulu baru melanjutkan perjalanan.
![]() |
saya, woro, akhir sblm meneruskan perjalanan (stasiun malang baru) |
Rencananya kami menginap di kos yupi, lalu berangkat ke bromo malam hari. Hari masih pagi, kami keluar dari stasiun dan berharap bisa sarapan sambil ngeteh. Setelah diskusi bertiga, diputuskanlah untuk sarapannya sekalian ke Batu. Setelah bertanya pada petugas stasiun tentang transportasi ke batu, kami foto-foto dulu deh sebelum nyegat angkot :p


Oya, kami menemukan SMA N 1 Malang, sekolah teman sekelas kami dulu, Sandi, dan pose-pose alay dulu di depan tulisannya, kata woro sih mau dipamerin ke sandi.
Sesuai petunjuk pak stasiun, kami nyegat angkot ADL
untuk membawa kami ke terminal landungsari. Tadinya ditawarin, nyarter angkot langsung
ke Batu 200rb bertiga, yakali kita kaya (aamiin), lagi nggembel begini. Kami
tolak angkot tersebut dan mencari angkot yang beneran. Ongkos angkot ke
terminal 2500 saja. Sampai di terminal, kami bingung katanya dari tempat angkot
berhenti ke jatimpark masih harus jalan jauh. Akhirnya kami mikir dulu, karena
mikir bikin laper, nyari warung makan lah kami untuk sarapan. Untungnya nemu
warung makan di terminal, saya dan akhir pesen soto ayam, 5000 saja. Woro pesen
nasi rames setengah porsi yang semena-mena karena setengah porsi kuli (alias
dua kali porsi normal kami) 5000 juga plus teh hangat 2000. Soto ayamnya soto
lamongan, ada irisan telurnya ¼ butir, dengan porsi yang mengenyangkan hohoho.
Sambil makan, kami bertanya-tanya sama pembeli yang
lagi makan di sebelah dan pemilik warung. Memang tidak ada angkot yang langsung
menuju jatimpark, tetapi jaraknya tidak terlalu jauh kok kalau ditempuh jalan
kaki. Petugas stasiun menyarankan kami untuk naik bus, sedangkan mbak-mbak
sebelah bilang pake angkot. Akhirnya kami pakai angkot ungu ke jatimpark, pak
supir menawarkan untuk mengantar hingga jatimpark 1, tapi tarifnya jadi
6000/orang, kami iyain aja, udah capek bawa ransel berat L.
Sampai di jatimpark, kami bingung lagi –oh plis-
soalnya ada tiket terusan yang lebih murah. 150rb untuk 4 tempat: jatimpark
1-2, ecogreenpark, dan BNS. Kalo satu tempat saja (tiket wiken, hari itu
jumat): jatimpark1 65rb, jatimpark2 90rb, ecogreen 40rb, BNS 15rb. Dan ada
tiket terusan untuk dua tempat: 120rb jatimpark 1-2, 90rb jatimpark1-ecogreen,
150 jatimpark2-ecogreen. Hari itu sudah agak siang dan kami diburu waktu, dan
katanya jatimpark2 itu keren, makanya kami beli tiket terusan untuk
jatimpark1-2.
Saya udah pernah ke jatimpark1 tapi dulu, saat smp.
Kayaknya waktu itu masih sepi gitu, dan saya belum punya kamera, jadinya
kenangan berupa foto ada di kamera teman-teman smp. Sebenarnya kami mau nyewa
loker untuk nitipin tas, berhubung ransel kami berat banget kalau harus dibawa
berekreasi. Tapi eng ing eng, ternyata yang bisa dititipkan hanya makan besar
berupa nasi, dan pak petugasnya bilang nitip aja di loker kolam renang (yang
jauh banget dari pintu masuk/keluar). Terpaksa deh, kami menenteng tiga kilo
ransel huhuhu T.T. Jatimpark 1 lebih banyak rekreasi edukasi kayak taman
pintar. Ada arena pengenalan nusantara, fisika, kimia, biologi dan sejarah.
nyamain bibir |
woro found her love |
look so happy :D |
Setelahnya kami ke arena bombomcar, tetapi masih istirahat,
mau nunggu ya kok lama. saya dan akhir naik ke beberapa wahana lain (yang
dirasa lebih aman daripada yang pertama). Lalu solat dhuhur di musola. Eeh,
ternyata malah hujan, kami nunggu sebentar dan pakai jas hujan demi keamanan.
Saat mau pulang sebenarnya akhir dan woro pengen ke rumah pipa, tapi saya
pusing, makanya saya milih nunggu di deket pintu keluar. Saya nunggu lumayan
lama sambil tidur. Kayaknya gara-gara belum makan siang atau mungkin jetlag
–halah-. Ternyata mereka berdua enggak jadi ke rumah pipa karena pakai acara
basah-basahan (hemat baju ganti/hujan/males basah). Jadi deh kami keluar.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah3, langit agak
gelap dan gerimis. Kami tetap memutuskan ke jatimpark 2 meskipun badan udah
payah. Habisnya 90ribu sayang banget kalau dilewatkan. Dari jatimpark1 ke 2
naik kereta mini, sekitar 7 menit udah nyampe. Waktu itu kami pengunjung
terakhir yang pakai kereta mini, berasa kereta Cuma milik bertiga, hahaha.
18 Jun 2013
Satu Kotak Cerita Lama
"Tulisan
ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film
"Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013."
Kenangan adalah sesuatu
yang lalu, yang hanya dapat dilihat di masa sekarang ketika kita sedang
menengok ke belakang. Kenangan serupa dengan setiap bab yang telah usai dalam
sebuah buku cerita. kenangan tidak dapat mengubah alur cerita, maupun menulis
ulang bab yang terasa terlalu pedih, yang terlalu ingin dilupakan. Sebab
kenangan hanya bisa dibaca kembali, sambil sesekali ikut terhanyut menikmati
perasaan yang dulu pernah timbul karenanya.
Ini adalah sebuah cerita tentang
kenangan, dalam sebuah kardus yang kusimpan baik-baik di pojok kamar.
![]() |
penghapus, plester dan buku tulis |
Aku menyimpan penghapus
ini sebagai pemberian pertama darimu bertahun-tahun lalu. Saat itu kita masih
berseragam putih abu-abu. Tentu saja pemberian penghapus ini bukannya tanpa
sebab. Kamu yang selalu menghabiskan penghapusku untuk pelajaran matematika,
memberikan penghapus ini sebagai ganti. Berbulan-bulan lamanya aku tidak peduli
dan memakai penghapus pemberianmu seperti normalnya memakai penghapus lain.
Namun saat perasaan itu hadir dan aku menyadarinya, sejak saat itu kusimpan
penghapus pemberianmu sebagai kenang-kenangan.
Oke, benda kedua ini
memang terlalu jorok untuk disimpan. Aku tidak bisa membayangkan reaksimu jika
sampai tahu bahwa aku menyimpan benda semacam ini bertahun-tahun lamanya.
Plester penutup luka, well plester bekas.
Yang pernah kamu berikan saat aku terjatuh ketika menemanimu lari pagi. Ini
konyol, teman sekelas yang baru kutaksir saat masa sekelas hampir berakhir,
tiba-tiba muncul di depan rumah dan menyatakan diri sebagai tetanggaku. Untuk
memproklamirkan kebertetanggaan kita, maka kamu mengajakku lari pagi dan
berakhir dengan bonyok di kakiku. Sejak dulu aku memang tidak jago berlari.
Buku tulis. Klasik
sekali. Sebagai hadiah ulangtahunku yang ke-17. Waktu itu kamu bahkan tidak
tahu hari ulangtahunku. Yah, tentu saja aku juga tidak berharap kamu akan tahu.
Memangnya siapa aku? Hanyalah teman sekelasmu saat kelas sepuluh dan menjadi
tetangga saat kelas dua belas. Kemudian secara spontan, saat kita bertemu di
minimarket depan kompleks, kamu menghadiahiku buku tulis ini. Pemberianmu yang
benar-benar membuatku terharu. Dibalik ketidaktahuanmu
akan hari ulangtahunku, ternyata kamu selalu menyimak dengan baik setiap percakapan
kita.
“Kamu suka nulis kan?”
tanyamu waktu itu.
“Anggap saja hadiah
ulangtahunmu,” katamu seraya mengangsurkan buku tulis itu kepadaku. Aku
setengah bercanda meminta kado darimu karena hari itu aku sedang berulangtahun.
“Semoga kado kecil ini
bisa membantu mewujudkan mimpi besarmu. Aku tidak sabar menunggu bukumu
terpajang di rak toko-toko buku.”
Senyummu dan ucapan tulus
darimu, selalu, ratusan kali telah berhasil meluluhlantakkan pertahananku.
Hingga sekarang, tentu
saja aku masih menulis.
Aku menulis. Mengenangmu.
Menulis. Mengenangmu. Menulis lagi.
Namun belakangan kusadari
kalau cara itu bukan sebuah cara yang sehat untuk perasaanku. Lantas kumasukkan
saja semua tentang dirimu ke dalam kardus. Menjadi satu kotak cerita lama yang
tinggal dibuka saja jika ingin dibaca.
Langganan:
Postingan (Atom)
Pengalaman Operasi FAM di Jakarta
FAM (Fibroadenoma mammae) FAM merupakan tumor jinak yang bisa terjadi pada wanita usia subur (belasan hingga 30an). Ciri-cirinya adalah ber...

-
Huwaaa, setelah sekian lama blog ini penuh sarang laba-laba, akhirnya ada juga posting baru di sini. Seminggu lalu saya melakukan ...
-
Sebagai seorang ibu bekerja, kegalauan setelah cuti mulai habis dan harus segera ngantor lagi adalah memenuhi target ASI Eksklusif hingga ...
-
halo pembaca! kali ini saya mau posting hal yang enggak absurd kok, yah meskipun kebanyakan postingan saya yg ga absurd pun masih kental ke...
Popular Posts
-
Huwaaa, setelah sekian lama blog ini penuh sarang laba-laba, akhirnya ada juga posting baru di sini. Seminggu lalu saya melakukan ...
-
Sebagai seorang ibu bekerja, kegalauan setelah cuti mulai habis dan harus segera ngantor lagi adalah memenuhi target ASI Eksklusif hingga ...
-
halo pembaca! kali ini saya mau posting hal yang enggak absurd kok, yah meskipun kebanyakan postingan saya yg ga absurd pun masih kental ke...
-
Jakarta Berhubung kehamilanku udah selesai dengan alhamdulillah lancar, aku mau cerita tentang pengalaman memilih dokter kandungan pas h...
-
"Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film "Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop...
-
Lanjutan dari postingan sebelumnya... Kami tiba di jatimpark 2 pada pukul 15.30. ternyata Jatimpark 2 atau Batu Secret ...
-
Akhirnya, setelah menunggu dua tahun lamanya, keinginan saya untuk merasakan udara Bromo terwujud. Alhamdulillah. ...
-
postingan ini merupakan lanjutan dari sini . Yogyakarta Di akhir kehamilan 36 weeks, aku mengambil cuti melahirkan dari kantor. S...
-
Halohai, sapaan setelah lebaran ini. Kemarin lagi iseng nonton sinetron favorit emak, sinetron abege yang tayang stripping tiap malem di...
-
A healthy outside starts from the inside - Robert Urich RulaWoman mendadak harus melakukan medical check up atau cek kesehatan? Sebagi...